Sponsor

Ilmu penting

Tuesday, March 12, 2019

metodologi pai (metode kerja kelompok, sosiodarma dan psikodarma)


MAKALAH METODOLOGI PAI
METODE KERJA KELOMPOK, SOSIODRAMA DAN PSIKODRAMA
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
METODOLOGI PAI
Dosen Pembimbing:
 Lilik Nur Kholidah, S.Pd., M.Pd.I

 






Disusun oleh :
Muhammad Taufik                             (150231602412)
Mukhammad Syariful Hidayat           (150231604873)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2018
LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan, suatu cara yang digunakan oleh pendidik dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah-sekolah ada banyak macamnya. Beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran diantaranya adalah metode kerja kelompok dan bermain peran (sosiodrama dan psikodrama).
Metode kerja kelompok adalah format belajar mengajar yang menitikberatkan pada interaksi antara anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Sedangkan metode bermain peran (sosiodrama dan psikodrama) memiliki arti sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan di mana individu memerankan situasi yang imajinatif dengan tujuan untuk membantu tercapainya pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilan, menganalisis perilaku, atau menunjukkan pada orang lain bagaimana seseorang harus bertingkah laku.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa setiap metode pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga para pendidik harus cerdas dalam memahami berbagai metode pembelajaran agar nantinya dapat memilih metode yang tepat sesuai dengan tujuan, kondisi dan situasi pembelajaran. Penyusunan makalah sederhana ini bertujuan untuk membantu pendidik khususnya penulis dalam memahami metode kerja kelompok serta bermain peran (sosiodrama dan psikodrama)

RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian metode kerja kelompok, sosiodrama, dan psikodrama?
2.      Apa tujuan metode kerja kelompok, sosiodrama, dan psikodrama?
3.      Bagaimana langkah-langkah menerapkan masing-masing metode?
4.      Apa kelebihan dan kekurangan  metode kerja kelompok, sosiodrama, dan psikodrama?




PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran Kerja Kelompok
1.   Pengertian
Metode kerja kelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut. Karena itu guru dituntut untuk mampu menyediakan bahan-bahan pelajaran yang secara manipulasi mampu melibatkan anak bekerjasama dan berkolaborasi dalam kelompok.
Penerapan metode kerja kelompok menuntut guru untuk dapat mengelompokan peserta didik secara arif dan proporsional. Pengelompokkan peserta didik dalam suatu kelompok dapat didasarkan pada:
a.       fasilitas yang tersedia;
b.      perbedaan individual dalam minat belajar dan kemampuan belajar;
c.       jenis pekerjaan yang diberikan;
d.      wilayah tempat tinggal peserta didik;
e.       jenis kelamin;
f.       memperbesar partisipasi peserta didik dalam kelompok; dan
g.      berdasarkan pada loter/ random.
2. Tujuan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok
Penggunaan metode kerja kelompok menurut Moedjiono (1992:62) bertujuan untuk:
a.       Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama di antara para pesera didik
b.      Meningkatkan keterlibatan sosio-emosional dan intelektual para peserta didik dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan
c.       Meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses belajar mengajar secara berimbang
3. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Metode Kerja Kelompok
a. Kegiatan Persiapan Metode Kerja Kelompok
1)   Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2)   Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut ke dalam tugas-tugas kelompok.
3)   Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompok.
4)   Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat memulai dan mengakhiri, dan tata tertib lainnya.

b.  Kegiatan Persiapan Metode Kerja Kelompok
1)      Kegiatan Membuka Pelajaran
a)  Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pelajaran sebelumnya.
b)   Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada, kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan
c)  Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran itu.
2)   Kegiatan Inti Pelajaran
a)   Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari
b)   Membentuk kelompok
c)   Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswa
d)  Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok.
e)   Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja kelompok.
f)    Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok, pemberian balikan dari kelompok lain atau dari guru.
3)   Kegiatan Mengakhiri Pelajaran
a)   Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompok.
b)   Melakukan evaluasi hasil dan proses
c)   Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang materi yang belum dikuasai siswa maupun memberi tugas pengayaan bagi siswa yang telah menguasai materi metode kerja kelompok
4.  Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kerja Kelompok
a. Kelebihan dari metode kerja kelompok ini adalah :
    1) Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugasnya
    2) Menggalang kerjasama dan kekompakan dalam kelompok
    3) Mengembangkan kepemimpinan peserta didik dan pengajaran keterampilan berdiskusi dan proses kelompok
b. Keterbatasan penggunaan metode kerja kelompok ini, adalah :
 1) Kerja kelompok hanya memberikan kesempatan kepada peserta yang aktif dan mampu untuk berperan sedangkan peserta didik yang terbelakang tidak terbuat apa-apa
 2) Memerlukan fasilitas yang beragam baik untuk fasilitas fisik dan ruangan maupun sumber-sumber belajar yang harus disediakan.

B.  Metode Sosiodrama
1.   Pengertian
Metode Sosiodrama merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada permainan peranan untuk memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia. Konflik-konflik sosial yang disosiodramakan adalah konflik-konlik yang tidak mendalam yang tidak menyangkut gangguan kepribadian. Misalnya pertentangan antarkelompok sebaya dan perbedaan nilai individu dengan nilai lingkungan.

2.   Tujuan
a.  Agar anak didik mendapatkan keterampilan sosial sehingga diharapkan nantinya tidak canggung menghadapi situasi sosial dalam kehidupan sehari-hari
b. Menghilangkan perasaan-persaan malu dan rendah diri tidak pada tempatnya, maka dilatih melalui temannya sendiri untuk berani berperan dalam suatu hal. Hal ini disebabkan karena memang ada anak didik yang disuruh ke depan kelas saja tidak berani apalagi berbuat sesuatu seperti berbicara di depan orang dan sebagainya.
c. Mendidik dan mengembangkan kemampuan untuk mengemukakan pendapat di depan teman sendiri atau orang lain.
d. Membiasakan diri untuk sanggup menerima dan menghargai pendapat orang lain.
e. Penerapan metode sosiodrama ini akan lebih banyak berpengaruh terhadap perubahan-perubahan sikap kepribadian anak didik baik yang langsung berperan dalam sandiwara, maupun yang menyaksikan. Pengaruh tersebut akan muncul melalui kesan dan pesan dari drama yang dimainkan.

3.   Langkah-langkah
a.    Tahap persiapan
Mempersiapkan masalah situasi hubungan sosial yang akan diperagakan atau  pemilihan tema cerita. Pada tahap persiapan ini guru jugga menjelaskan mengenai  peranan-peranan yang dimainkan, bagaimana pelaksanaan sosio drama dan tatacara pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran setelahnya.
Dalam sebuah kelas tentunya terdapat jumlah anak yang tidak semuanya bisa melaksanakan sosio drama, jadi selain menjelaskan tatacara pelaksanaan  sosiodrama, guru juga harus menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh siswa yang menjadi penonton.
b.    Penentuan pelaku atau pemeran
Setelah menentukan tema pelaksanaan sosiodrama selanjutnya guru mendorong peserta didik untuk melaksanakan bermain peran, kemudian guru menentukan siapa saja yang menjadi pemain dalam sosiodrama dan yang menjadi penonton. Guru bertugas menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh pemain secara sungguh-sungguh, bagaimana pentingnya menjadi pemeran terhadap tema belajar kelas mereka kali ini.
c.    Tahap permainan sosiodrama
kemudian siswa dipersilakan untuk mendramatisasikan masalah-masalah yang telah ditentukan sebelumnya selama kurang 4-5 menit berdasarkan pendapat dan inisiatif mereka sendiri.
Abu Ahmadi menambahkan dalam melaksanakan sosio drama siswa diberi kesempatan untuk mengekspresikan, menggambarkan, mengungkapkan, suatu sikap yang dipikirkan seandainya ia menjadi tokoh yang diperankannya ssecara spontan.
d.    Diskusi
Permainan dramatisasi dihentikan, kemudian para pemaim dipersilakan duduk, kemudian dilanjutkan dengan diskusi di bawah pimpinan guru yang di ikuti  oleh semua peserta didik. Diskusi berkissar pada tingkah laku para pemeran dalam hubungannya dengan tema cerita. Diskusi tersebut berupa tanggapan, pendapat, dan beberapa kesimpulan.
e.    Ulangan permainan
Permainan drama yang telah diperankan oleh beberapa anak sebelumnya kemudian diperankan kembali oleh beberapa siswa yang menjadi penonton setelah di dapat kesimpulan dari diskusi yang dipimpin oleh guru sebelumnya.

4.   Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan metode Sosiodrama:
1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. disamping merupakan pengalaman yang menyenangkan yang sulit untuk dilupakan.
2. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias.
3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi.
4. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung didalamnya dengan penghayatan siswa sendiri.
5. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan/membuka kesempatan bagi lapangan kerja.

Kekurangan metode sosiodrama:
1. Situasi sosial yang diciptakan dalam suatu lakon tertentu, tetap hanya merupakan situasi yang memiliki kekurangan kualitas emosional dengan situasi sosial yang sebenarnya.
2. Sukar untuk memilih anak-anak yang betul-betul berwatak cemerlang untuk memecahkan sebuah masalah.
3. Perbedaan adat-istiadat, kebiasaan dan kehidupan didalam masyarakat akan mempersulit pengaplikasian metode ini.
4. Kadang-kadang anak-anak tidak mau memainkan suatu adegan karena kurangnya rasa percaya diri.
5. Metode ini memerlukan waktu yang cukup panjang.
6. Anak-anak yang tidak mendapatkan giliran akan menjadi pasif.
7. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya.
8. Apabila pelaksanaan sosiodrama mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.
9. Tidak semua mata pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.
10. Pada mata pelajaran agama masalah keimanan, sulit disajikan melalui metode sosiodrama.

C. Metode Psikodrama
1.   Pengertian
Psikodrama merupakan permainan peranan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep pada dirinya, menyatakan kebutuhannya-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya.
2.   Tujuan
Untuk memperoleh pengertian yang baik tentang dirinya sehingga dapat menemukan konsep dirinya, kebutuhan-kebutuhannya dan reaksi-reaksi terhadap tekanan yang dialaminya.
3.   Langkah-langkah
1.      Tahap persiapan
Tahap persiapan dilakukan untuk memotivasi anggota kelompok agar mereka siap berpartisipasi secara aktif dalam permainan, menentukan tujuan permainan, menciptakan perasaan aman dan saling percaya pada kelompok.
2.  Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tediri dari kegiatan dimana pemain utama dan pemain pembantu memperagakan permainannya. Dengan bantuan pemimpin kelompok dan anggota kelompok lain pemeran utama memperagakan masalahnya.
3.  Tahap diskusi atau tahap berbagi pendapat dan perasaan
Dalam tahap diskusi atau tahap bertukar pendapat dan kesan, para anggota kelompok diminta untuk memberikan tanggpan dan sumbangan pikiran terhadap permainan yang dilakukan oleh pemeran utama. Tahap diskusi ini penting karena merupakan rangkaian proses perubahan perilaku pemeran utama kearah keseimbangan pribadi.

4.Kelebihan dan kekuarangan
Kelebihan
a.   Mengembangkan kreativitas siswa (dengan peran yang dimainkan siswa dapat berfantasi)
b.    Memupuk kerjasama antara siswa.
c.    Menumbuhkan bakat siswa dalam seni drama.
d.   Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.
e.    Memupuk keberanian berpendapat di depan kelas.
f.     Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalarn waktu singkat.
Kekurangan
a.    Adanya kurang kesungguhan para pemain menyebabkan tujuan tak tercapai.
b.    Pendengar (siswa yang tak berperan) sering mentertawakan tingkah laku pemain sehingga merusak suasana.


No comments:

Post a Comment